Sabtu, 16 Mei 2015

Dahsyatnya Kandungan Susu Kambing "Al Ashliyah" + Pimpinella Pruatjan (alpina) Fructus

Pimpinella Pruatjan (alpina) Fructus




Purwaceng (Pimpinella pruatjan)
Adalah tumbuhan hasberkiat obat dari marga Apiaceae. Terkenal karena khasiatnya yang dapat meningkatkan stamina bagi si peminum. Biasanya diolah dalam bentuk bubuk purwaceng, kopi purwaceng dan susu purwaceng.
Meski agak sulit mencarinya, namun tak sedikit orang rela bersusah payah mendapatkan Purwaceng. Tanaman yang dikenal dengan viagra tradisional ini memang tersohor karena khasiatnya yang bikin stamina lebih greng.
Purwaceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang memiliki khasiat penambah stamina (aprosidiak) umumnya digunakan atas dasar mitos, kepercayaan dan pengalaman. Namun khasiat tanaman Purwaceng ini bukan sekedar mitos belaka karena studi sudah membuktikannya.
Purwaceng banyak ditemukan di pegunungan seperti di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Nama latin Purwaceng adalah Pimpinella pruatjan (alpina). Pertama kali ditemukan di pegunungan Alpen, Swiss dengan ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama lain Suripandak abang (pegunungan Lyang, Jawa Timur) dan Gebangan Depok (Gunung Tengger).
Penampakan fisik Purwaceng adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.

Manfaat
Dari berbagai penelitian yang dilakukan beberapa perguruan tinggi dalam negeri diketahui bahwa ada efek nyata antara tanaman purwaceng terhadap peningkatan kemampuan seksual. Oleh karena itu, Purwaceng sering disebut sebagai Viagra tradisional atau Viagra Indonesia.
Seperti dikutip dari hasil studi peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007, seluruh bagian tanaman purwaceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, namun bagian yang paling berkhasiat adalah akarnya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan juga membenarkan bahwa akarnya mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak, yaitu khasiat obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina.
Umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah.
Bahan aktif purwaceng paling banyak terdapat pada bagian akarnya yang menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya sekitar 10 cm. Akar purwaceng mengandung turunan senyawa kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker.
Namun sebuah penelitian yang dikutip dari buku Mitos Seputar Masalah Seksual dan Kesehatan Reproduksi, Sabtu (23/1/2010) menyebutkan, Purwaceng dapat meningkatkan gairah seks, meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan jumlah spermatozoid, merupakan obat kuat herbal.
Untuk mendapatkan khasiat secara nyata, Purwaceng harus diminum teratur selama 7-15 hari. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat menghangatkan tubuh, saraf dan otot, menghilangkan masuk angin dan pegal linu, melancarkan buang air kecil, obat analgetika (menghilangkan rasa sakit), menurunkan panas, obat cacing, antibakteri serta anti kanker. Purwaceng yang asli memiliki rasa khas, yaitu pedas, yang dihasilkan oleh akar dan bijinya.
Purwaceng sebenarnya tergolong tanaman langka, namun kini dapat diselamatkan dengan budi daya menggunakan metode kultur in vitro.

Referensi  : http://id.wikipedia.org/wiki/Purwaceng diakses 16 Mei 2015 jam 23.18

Pemesanan Susu Kambing Al Ashliyah
Kontak Kami : 
Phone : 0812 7256 4645

Kandungan Dahsyat Al Ashliyah !! (Plantago Major L Folium)

Plantago Major L Folium
Indonesia = Daun Sendok


Daun sendok
 Adalah tanaman kebun dari famili Plantaginaceae yang berbentuk kumpulan daun berbentuk menyerupai sendok.[1]


Nama-nama Lokal
Terdapat banyak nama lokal untuk jenis tanaman ini, nama terbanyak ditemukan di Jawa yakni Ki urat ceuli, ceuli uncal (bahasa Sunda); meloh kiloh, otot-ototan, sangka buwah, sangka buah, sangkuwah, sembung otot, suri panduk (bahasa Jawa).[1] Di Sumatera dikenal sebagai daun urat, daun urat-urat, ekor angin, dan kuping menjangan (bahasa Melayu), sedangkan di Sulawesi disebut torongoat (bahasa Minahasa, Sulawesi Utara).[1]

Anggota suku kiurat-kiuratan ini merupakan tanaman gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, halaman berumput yang agak lembap sampai ketinggian 3.300 m di atas permukaan laut.[1] Daun sendok berasal dari daratan Asia dan Eropa, tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 15 cm - 20 cm, daunnya tunggal berwarna hijau dengan bentuk bulat telur melebar dengan ukuran panjang 5 cm - 10 cm, lebar 4 cm - 9 cm, tepi daun rata atau bergerigi kasar tidak teratur.[1]

MANFAAT
Sebagai tumbuhan obat, daun sendok dapat digunakan sebagai anti radang, melancarkan air kemih, peluruh dahak, menghentikan batuk, memperbaiki penglihatan dan menormalkan aktivitas hati yang berlebihan.[1] Kandungan kimia daun sendok diantaranya flavonoid dan polifenol, disamping itu daunnya mengandung vitamin C, asam sitrat dan tanin.[2] Kandungan tanin pada daun sendok diperkirakan mempunyai efek sebagai adstrigen sehingga dapat mengurangi diare dengan menciutkan selaput lndir usus.[2]
 Referensi
1.      ^ a b c d e f Wijayakusuma, H.M Hembing; Setiawan Dalimartha, dkk (1994). Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini. hlm. 48–50. ISBN 979-454-083-8.
2.      ^ a b Eka Hastuti (2009). "Efek Antidiare Ekstrak Etanol Dun sendok (Plantago Major Linn.) pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster" (PDF). Diakses pada 8 Juni 2015.
3.      http://id.wikipedia.org/wiki/Daun_sendok Diakses 16 Mei 2015 jam 20.37


  

 
Kontak Kami : 
Phone : 0812 7256 4645


 

 

 

Jumat, 15 Mei 2015

TEMUKAN KELEBIHAN AL ASHLIYAH !!


Kontak Kami : 
Phone : 0812 7256 4645


All Right Reserved " RUMAH SEHAT AS SUNNAH GROUP"